Pak Arif, seorang guru kelas 4 yang peduli dengan perkembangan murid-muridnya, menghadapi tantangan dalam menyelaraskan kebutuhan murid dengan tujuan pembelajaran. Ia menyadari bahwa setiap murid memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda, terutama saat mempelajari materi baru yang kompleks seperti konsep wujud zat.
Dalam menghadapi situasi ini, Pak Arif memutuskan untuk menerapkan diferensiasi pembelajaran. Ia membagi murid-muridnya menjadi tiga kelompok berdasarkan kemampuan dan kebutuhan mereka. Tujuan pembelajaran ditetapkan sesuai dengan kelompok masing-masing murid, memastikan bahwa mereka belajar dengan tingkat kesulitan yang sesuai.
Pak Arif tidak hanya membedakan tujuan pembelajaran, tetapi juga konten dan proses pembelajarannya. Dengan memanfaatkan diferensiasi proses, ia memberikan pendekatan yang berbeda kepada setiap kelompok murid. Hal ini memberikan ruang bagi murid untuk memahami konsep wujud zat sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing, tanpa merasa tertekan.
Selain itu, dalam menerapkan diferensiasi produk akhir dan konten pembelajaran, Pak Arif memberikan tugas proyek kepada murid-muridnya. Mereka diminta untuk membuat proyek kelompok yang menggambarkan perubahan wujud zat. Dalam proyek ini, murid-murid dapat menunjukkan pemahaman mereka melalui berbagai bentuk, seperti video, lagu, atau komik. Dengan cara ini, setiap murid dapat mengekspresikan kreativitas mereka sesuai dengan minat dan kecakapan masing-masing.
Pak Arif juga menyadari pentingnya melibatkan murid dalam proses pembelajaran. Ia mengadakan diskusi dan kolaborasi dalam kelompok, memberikan peran yang sesuai kepada setiap anggota kelompok. Guru tidak hanya menjadi satu-satunya sumber belajar, tetapi juga menghadirkan alat bantu yang memfasilitasi proses pembelajaran, seperti sumber referensi, teknologi, atau bahan ajar yang menarik. Dengan menerapkan diferensiasi pembelajaran yang tepat, Pak Arif berhasil menyelaraskan kebutuhan murid dengan tujuan pembelajaran. Ia menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, di mana setiap murid merasa didukung dalam perkembangan mereka. Pak Arif mengajarkan murid-muridnya bahwa keberagaman kemampuan dan kebutuhan adalah sesuatu yang harus diterima dan dihargai.